User Tools

Site Tools


saparan_bekakak

Differences

This shows you the differences between two versions of the page.

Link to this comparison view

saparan_bekakak [2015/04/05 18:12]
nanda
saparan_bekakak [2015/05/22 08:59] (current)
nanda
Line 1: Line 1:
 **Saparan Bekakak** **Saparan Bekakak**
  
-Salah satu upacara adat Saparan ​yang cukup terkenal dan sudah berlangsung sejak masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I adalah Saparan Bekakak ​yang dilaksanakan ​di Desa Ambarketawang,​ Gamping, Sleman, Yogyakarta. ​Ritual yang digelar sebagai bentuk permohonan keselamatan ​warga Gamping ​ini disebut ​Saparan Bekakak karena dalam pelengkap upacaranya ​terdapat sepasang pengantin bekakak. ​Tradisi isi sudah dilakukan sejak Keraton Ngayogyakarta ada sehingga usia upacara ​adat ini hampir seusia Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. +Upacara adat Saparan Bekakak merupakan salah satu upacara adat yang sudah berlangsung sejak masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I. Upacara adat tersebut merupakan tradisi ​yang berlangsung ​di Desa Ambarketawang,​ Gamping, Sleman, Yogyakarta. ​Tujuan utama dari upacara adat tersebut yaitu agar warga Gamping ​mendapat keselamatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Upacara adat tersebut diberi nama "Saparan Bekakak" ​karena dalam upacara tersebut ​terdapat sepasang pengantin bekakak. ​Upacara ​adat ini dilaksanakan ​setiap ​hari Jumat, antara tanggal 10 20 bulan Sapar.
- +
-Tradisi ini secara rutin dilaksanakan ​pada hari Jumat, antara tanggal 10 hingga ​20 dalam bulan Sapar. Saat ini Upacara Adat Saparan Bekakak menjadi salah satu potensi wisata unggulan Kabupaten Sleman yang gaungnya sudah menasional. Tiap kali upacara ini digelar, ribuan warga akan tumpah ruah dijalan raya untuk menyaksikannya.+
  
 {{ :​1.jpg?​nolink&​300 |}} {{ :​1.jpg?​nolink&​300 |}}
  
-Pelaksanaan ​Upacara ​Adat Saparan Bekakak ini terbagi menjadi beberapa tahap, yakni tahap midodareni pengantin bekakak, kirab bekakak, penyembelihan pengantin bekakakdan sugengan ​agengPengantin ​bekakak ​sendiri ​dibuat ​dua hari sebelum ​dilaksanakan kirabWanita ​yang menyiapkan bahan-bahan mentahnya ​dan pria yang mengerjakan pembuatan boneka ​bekakak. ​Proses pembuatan boneka ​bekakak ini akan diiringi gejog lesung atau kothekan yang mendendangkan berbagai tembang-tembang untuk pernikahan seperti kebo giroAda dua pasang ​pengantin ​yang dibuatyang sepasang dihias bergaya Solo dan pasangan lainnya dihias bergaya ​Yogyakarta.+Upacara ​adat "​saparan bekakak"​ tersebut ​terbagi menjadi beberapa tahap, yakni midodareni pengantin bekakak, kirab bekakak, penyembelihan pengantin bekakak dan yang terakhir yaitu sugengan ​agungSepasang pengantin ​bekakak ​yang akan di gunakan dalam upacara tersebut ​dibuat ​hari sebelum ​acara tersebutUntuk proses pembuatannya sendiri dilakukan oleh kaum laki-laki maupun perempuan. Kaum perempuan ​yang menyiapkan bahan dan kaum laki-laki lah yang membuat sepasang pengantin ​bekakak. 
 + 
 +{{ :​2.jpg?​nolink&​300 |}} 
 + 
 +{{ :​3.jpg?​nolink&​300 |}} 
 + 
 +{{ :​4.jpg?​nolink&​300 |}} 
 + 
 +Prosesi awal dari upacara tersebut dimulai dengan pengambilan air suci Tirto Donojati. Air yang telah diambil tersebut dibawa mengitari pelosok desa sampai menuju balai pertemuan. Setelah itu di balai desa dilakukan midodareni pengantin ​bekakak. Keesokan harinya pengantin bekakak diarak menuju Gunung Gamping dan Gunung Kiling (Kirab). Kirab ini diikuti oleh petinggi desa, bregodo (kelompok) prajurit, komunitas seni (jathilan). 
 + 
 +{{ :​5.jpg?​nolink&​300 |}} 
 + 
 +Setelah iring-iringan kirab sampai di Gunung Kiling dan Gunung Gamping lalu sepasang pengantin bekakak dibawa ke altar penyembelihanAcara puncak dari upacara tersebut adalah penyembelihan sepasang ​pengantin ​bekakak tersebutpenyembelihan tersebut dilakukan oleh salah satu utusan dari Keraton ​Yogyakarta. ​Untuk menutup acara "​Saparan Bekakak"​ tersebut maka potongan tubuh dari bekakak tersebut dibagi-bagikan kepada seluruh warga yang hadir dalam upacara tersebut. Warga yang masih mempercayai tradisi “ngalap berkah” dari potongan bekakak atau akan saling berebut guna mendapatkannya. 
 + 
 +{{ :​6.jpg?​nolink&​300 |}}
  
-{{ :2.jpg?​nolink&​300 |}} {{ :​3.jpg?​nolink&​300 |}} {{ :4.jpg?​nolink&​300 |}}+{{ :7.jpg?​nolink&​300 |}}
  
-Setelah semua perlengkapan upacara yang meliputi pengantin bekakakkembang mayanggendruwoserta joli berisi sesaji sudah lengkapupacara bisa dilaksanakanProsesi upacara diawali dengan pengambilan air suci Tirto Donojati. Air suci beserta semua atribut upacara dibawa mengitari pelosok desa menuju balai pertemuan. Di bale desa ini kemudian ​dilaksanakan ​midodareni penganti bekakak. Semalam suntukwarga desa akan tirakatan serta menggelar pertunjukan wayang orang atau ketoprak.+Upacara adat "​Saparan Bekakak"​ biasa dilaksanakan di Desa AmbarketawangKecamatan GampingKabupaten SlemanDaerah Istimewa YogyakartaIndonesiaSedangkan prosesi penyembelihan pengantin bekakak akan dilaksanakan ​di Gunung Gampingkurang lebih 2 kilometer dari lapangan Desa Ambarketawang.
  
-Keesokan harinya pengantin ​bekakak ​akan diarak menuju Gunung Gamping dan Gunung KilingSebelum prosesi arak-arakan dimulai akan digelar pementasan fragmen “Prasetyaning Sang Abdi” yang menceritakan kisah Ki WirosutoSetelah pementasan itu berakhir, pada pukul 14.00 WIB arak-arakan akan dimulaiSelain pengantin bekakak dan tiga buah joli yang berisi sesajen, kirab ini juga diikuti oleh petinggi desa, bregodo (kelompok) prajurit, komunitas seni (jathilan), dan genderuwo.+Link referensi : 
 +[[http://​daerah.sindonews.com/​read/​819255/​30/​saparan-bekakak-upacara-penyembelihan-boneka-1387553342]] 
 +[[http://​jalan2.com/​city/​yogyakarta/​tradisi-saparan-bekakak/​]] 
 +[[https://​gudeg.net/​id/​directory/​72/​652/​Saparan-Bekakak-Gamping.html#.VV6Ms_mqqkp]] 
 +[[http://​jogjatrip.com/​id/​98/​Upacara-Adat-Saparan-Bekakak]]
  
-Pengantin bekakak tersebut kemudian dibawa ke altar penyembelihan yang terletak di Gunung Kiling dan Gunung Gamping. Di hadapan ribuan warga yang menyaksikan,​ kedua pasang pengantin tersebut akan disembelih oleh salah satu utusan dari Keraton Yogyakarta. Prosesi ini kemudian ditutup dengan penyebaran gunungan dan potongan tubuh bekakak kepada seluruh warga yang hadir. Warga yang masih mempercayai tradisi “ngalap berkah” dari potongan bekakak atau isi gunungan pun akan saling berebut guna mendapatkannya. 
  
-Satu hal yang unik yang dijumpai dalam Saparan Bekakak Gamping adalah munculnya sekelompok anak yang berperan sebagai anak genderuwoAnak-anak genderuwo yang berjumlah sekitar 50-an ini didampingi sepasang genderuwo serta banaspati yang bertugas mengawal pengantin ​bekakak. ​Anakan genderuwo menggambarkan lelembut dan setan Bekasakan yang sedang bersukaria dan bahagia karena akan mendapatkan korban berupa sepasang pengantin bekakakPeran sebagai anak genderuwo ini sifatnya turun-temurunKalau dulu orang tua mereka pernah berperan sebagai anakan genderuwo, maka anaknya pun akan menjadi anakan gendruwo di tahun-tahun berikutnya.+Link Image : 
 +[[https://​nugrohokuthit.files.wordpress.com/​2012/​12/​mg_7012.jpg?​w=620&​h=413]] 
 +[[http://​budaya-indonesia.org/​f/​4634/​sniffer_bekakak2.jpg]] 
 +[[http://​yogyakarta.panduanwisata.id/​files/​2012/​10/​tandu-bekakak.jpg]] 
 +[[http://​upload.wikimedia.org/​wikipedia/​id/​9/​9d/​Saparan_Bekakak_Ambarketawang.jpg]] 
 +[[http://​jogjatrip.com/​media/​objek/​f1df4bb184a3736518a6286315a96005.jpg]] 
 +[[http://​statik.tempo.co/​data/​2012/​01/​10/​id_101844/​101844_620.jpg]] 
 +[[http://​3.bp.blogspot.com/-6RPX_rztmp0/​UPoOoXu9iXI/​AAAAAAAAAE8/​Jtf71E4FM6Q/​s1600/​2392843_20121231031904.jpg]]
saparan_bekakak.1428232346.txt.gz · Last modified: 2015/04/05 18:12 by nanda