User Tools

Site Tools


tari_golek_menak

Differences

This shows you the differences between two versions of the page.

Link to this comparison view

tari_golek_menak [2015/05/17 21:24]
vivicf
tari_golek_menak [2015/05/21 09:08] (current)
vivicf
Line 18: Line 18:
  
 Dalam perjalannya,​ Tari Golek Menak banyak mengalami banyak perkembangan. Di tahun 1987, Sri Sultan membentuk sebuah tim khusus yang terdiri dari enam lembaga seni tari dan karawitan di Yogyakarta, yaitu Paguyuban Siswa Among Beksa, Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardjo,​ Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI), Mardawa Budaya, Paguyuban Surya Kencana, dan Institut Seni Indonesia (ISI). Keenam lembaga ini bertugas untuk mengembangkan dan menyempurnakan Tari Golek Menak baik dari aspek gerakan, iringan, cerita maupun busana yang dikenakan. Kemudian masing-masing lembaga dipersilahkan untuk menampilkan hasil pengembangan Tari Golek Menak tersebut. Kesempatan pertama diberikan pada siswa Among Beksa pada tanggal 2 Juli 1988. Dalam perjalannya,​ Tari Golek Menak banyak mengalami banyak perkembangan. Di tahun 1987, Sri Sultan membentuk sebuah tim khusus yang terdiri dari enam lembaga seni tari dan karawitan di Yogyakarta, yaitu Paguyuban Siswa Among Beksa, Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardjo,​ Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI), Mardawa Budaya, Paguyuban Surya Kencana, dan Institut Seni Indonesia (ISI). Keenam lembaga ini bertugas untuk mengembangkan dan menyempurnakan Tari Golek Menak baik dari aspek gerakan, iringan, cerita maupun busana yang dikenakan. Kemudian masing-masing lembaga dipersilahkan untuk menampilkan hasil pengembangan Tari Golek Menak tersebut. Kesempatan pertama diberikan pada siswa Among Beksa pada tanggal 2 Juli 1988.
-{{ :​golek_menak_3.jpg?​300 |}}+{{ :​golek_menak_3.jpg?​400 |}}
 Penyelenggaraan tari oleh siwa Among Beksa yang dipimpin oleh RM Dinusatama diawali dengan pagelaran fragmen lakon kelaswara, dengan menampilkan 12 tipe karakter, yaitu : Penyelenggaraan tari oleh siwa Among Beksa yang dipimpin oleh RM Dinusatama diawali dengan pagelaran fragmen lakon kelaswara, dengan menampilkan 12 tipe karakter, yaitu :
   - Alus impur (tokoh Maktal, Ruslan dan Jayakusuma),​   - Alus impur (tokoh Maktal, Ruslan dan Jayakusuma),​
Line 51: Line 51:
 ==== Kisah Cerita Drama Tari Golek Menak ==== ==== Kisah Cerita Drama Tari Golek Menak ====
  
-Drama tari ini mengisahkan tentang ​percintaan ​segitiga antara Prabu Jayengrana, seorang ​raja agung dari Kerajaan Koparman, dengan Kelaswaraputri kerajaan Kelan, dan Adaninggar, seorang ​putri dari negara Tartaripura di negeri Cina.+Drama Tari Golek Menak mengisahkan tentang ​cinta segitiga antara Prabu Jayengrana ​(raja agung dari Kerajaan Koparman), dengan Kelaswara ​(putri kerajaan Kelan), dan Adaninggar ​(putri dari negara Tartaripura di negeri Cina).
  
-(gambar) ​+Kisah ini bermula ketika Adaninggar memperoleh penglihatan,​ bahwa dirinya akan berjodoh dengan seorang raja agung bernama Jayengrana. Begitu besarnya gelora asmara yang dia miliki, sehingga membuat Adaninggar berani meninggalkan negeri Cina dan mencari sang pujaan hati, Jayangrana. Jayangrana merupakan seorang raja agung dari Kerajaan Koparman. Dia adalah seorang raja yang sangat tampan, tenang dan berwibawa, setiap wanita yang melihat akan terpesona dan bertekuk lutut di hadapannya.
  
-Kisah ini berawal ​saat Adaninggar memperoleh penglihatanbahwa dirinya akan berjodoh dengan ​seorang ​raja agung bernama ​Jayengrana. ​Sedemikian hebat gelora asmara ini, hingga membuat tekad meninggalkan negeri Cina guna mencari sang pujaan hati. Siapakah ​Jayengrana, ​hingga seorang puteri cantik sanggup menyeberangi lautan demi mendapatkan cintanya? Ia merupakan seorang raja dari Kerajaan ​KoparmanKetampananketenangan dan pancaran kewibawaannya akan membuat wanita manapun bertekuk lutut di hadapannya.+Pada saat perjalananAdaninggar menolong ​seorang ​pria yang terperangkap dalam cengkeraman raksasa Jamum. Tak disangka ternyata pria itu adalah ​Jayengrana. ​Adaninggar sangat senang dan bersukacita telah berhasil bertemu dengan ​pujaan ​hatinya. Namun ternyata Jayengrana telah memiliki dua orang istri dan membuat ​hati Adaninggar sangat sedih. Tetapi hal itu tidak menyurutkan niat Adaninggar untuk mengabdikan jiwa dan raganya kepada raja Koparman. Jayengrana ​pun menerima dengan senang hatikebetulan ia bermaksud menaklukkan ​Kerajaan ​Kelan yang dikenal dengan prajurit wanitanya yang sangat kuatDan dengan adanya Adaninggar bersamanyakekuatan pasukan Koparman menjadi semakin kuat. Maka berangkatlah Jayengrana memimpin pasukannya untuk menaklukkan Kerajaan Kelan.
  
-Singkat cerita bertemulah mereka di saat Adaninggar secara kebetulan menolong Jayengrana dari cengkeraman raksasa Jamum. Tak terelakkan Adaninggar diliputi suka cita telah bertemu dengan pujaan hatinya. Namun kenyataan bahwa Jayengrana telah memiliki dua orang istri sejenak membuat hati Adaninggar gundah. Tetapi hal itu tidaklah menyurutkan tekad untuk mengabdikan jiwa raganya kepada raja Koparman. Jayengrana pun menerima dengan senang hati, karena ia bermaksud menaklukkan Kerajaan Kelan yang dikenal sangat kuat prajurit wanitanya. Dan dengan Adaninggar bersamanya, bertambahlah kekuatan pasukan Koparman. Maka berangkatlah Jayengrana memimpin pasukannya untuk menaklukkan Kerajaan Kelan.+{{ golek_menak_4.jpg?400 |}}
  
-(gambar)+Kerajaan Kelan mendengar pasukan Koparman sedang mendekati wilayahnya. Kemudian, Prabu Kelanjajali menunjuk putrinya, Kelaswara, menjadi senopati perang memimpin pasukan Kelan. Kelaswara adalah seorang putri nan cantik jelita namun sangat tangkas dalam olah kanuragan. Kemampuannya tidak diragukan lagi, dua ekor gajahpun sanggup ia angkat dengan kedua tangannya.
  
-Kerajaan Kelan yang telah mendengar ​pasukan Koparman ​mendekati wilayahnya sedang mempersiapkan diri. Prabu Kelanjajali menunjuk putrinya, ​Kelaswara, menjadi ​senopati ​perang memimpin pasukan ​Kelan. ​Kelaswaraseorang putri nan cantik jelita namun sangat tangkas dalam olah kanuraganKedigdayaannya tak terbantahkandua ekor gajahpun sanggup ia angkat ​dengan ​kedua tangannya.+Pertempuran-pun terjadi, ​pasukan Koparman ​bersama Adaninggar dibuat kewalahan menghadapi keganasan ​Kelaswara ​sang senopati Kelan. ​Namunmereka berhasil memukul mundur prajurit wanita KelanHal itu terjadi karena di saat Kelaswara sibuk menghadapi pasukan KoparmanJayengrana datang ​dengan ​pancaran pesona kewibawaannya. Seketika itu luluh hati Kelaswara. Keberingasannya hilang, yang tersisa hanyalah perasaan kagum dan cinta yang membara yang akhirnya membuat Kelaswara menyerah dalam pelukan Jayengrana.
  
-Dan akhirnya pertempuranpun terjadi, pasukan Koparman terbantu dengan kehadiran Adaninggar yang memukul mundur prajurit wanita Kelan. Namun di sisi lain, prajurit Koparman dibuat kewalahan menghadapi keganasan Kelaswara sang senopati Kelan. Dikepung dari berbagai penjuru, Kelaswara dapat mengalahkan musuh-musuhnya. Di saat Kelaswara sibuk menghadapi pasukan Koparman, datanglah Jayengrana dengan pancaran pesona kewibawaannya. Seketika itu luluh hati Kelaswara. Hilang sudah keberingasannya,​ tak sanggup rasanya menghadapi raja agung yang penuh pesona dalam ketenangannya. Yang tersisa hanyalah perasaan kagum dan cinta yang menyeruak, membuat Kelaswara menyerah dalam pelukan Jayengrana.+{{ golek_menak_1.jpg?400 |}}
  
-(gambar)+Perang telah surut, namun Jayengrana dan Kelaswara masih tetap tenggelam dalam perasaan cinta mereka. Mereka begitu mesra, hingga tidak menyadari bahwa Adaninggar selalu mengamati dengan perasaan marah. Adininggar sangat sakit hati menenemui kenyataan yang sedang dilihat, Jayengrana sang pujaan hati yang ia perjuangkan sedemikian beratnya sekarang berada bersama dengan wanita lain. Demi Adaninggar, Jayengrana rela menyebrangi samudera yang luas, ia juga rela menyerahkan jiwa raganya untuk mengabdi pada sang pujaan hati. Tapi ia tidak mendapatkan balasan yang setimpal. Marah tak tertahan lagi, perempuan itu atau ia sendiri yang musnah itulah tekadnya.
  
-Perang telah surut, namun sepasang manusia itu tetap berada dalam kobaran api. Bukan api dendam ataupun ingin membunuh, tetapi api asmara yang bergelora dalam hati masing-masing. Sepasang manusia itu tak lain adalah Jayengrana dan Kelaswara, tengah tenggelam dalam perasaan cinta mereka. Memadu kasih dengan demikian mesra, hingga tak menyadari ada sepasang mata dengan sinar amarah, benci dan sakit hati sedang mengamati. Sepasang mata itu milik Adaninggar. Hancur luluh lantak sudah hatinya menemui kenyataan yang sedang dilihat, bak sebuah bahtera yang hancur menerpa karang yang kokoh. Samudra telah sanggup ia arungi demi cinta dan telah diserahkan jiwa raganya untuk mengabdi pada sang pujaan hati, tapi inilah balasannya. Marah tak tertahan lagi, perempuan itu atau ia sendiri yang musnah itulah tekadnya.+{{ golek_menak_2.jpg?400 |}}
  
-(gambar)+Akhirnya Adaninggar memisahkan Kelaswara dari Jayengrana dan mengajaknya bertempur untuk membuktikan siapa yang lebih pantas mendampingi Jayengrana. Kelaswara yang tidak mengenal Adaninggar semula bersikap baik, namun begitu mengerti maksud Adaninggar untuk merebut Jayengrana, ia dengan tidak ragu-ragu menerima tantangan tersebut. Pertempuran hebat pun terjadi. Keduanya sangat kuat. Namun akhirnya keperkasaan Kelaswara tak dapat ditandingi, dan Adaninggar terkena tusukan tombak tepat di lambungnya. Pada saat itu datanglah Jayengrana menubruk tubuh Adaninggar sebelum terjatuh.
  
-Akhirnya Adaninggar memisahkan Kelaswara dari Jayengrana dan mengajaknya bertempur untuk membuktikan siapa yang lebih pantas mendampingi Jayengrana. Kelaswara yang tidak mengenal Adaninggar semula bersikap lunak, namun begitu mengerti maksud Adaninggar untuk merebut Jayengrana dari sisinya, tak sungkan lagi ia meladeni tantangan itu. Pertempuran pun terjadi dengan dahsyatnya karena keduanya sangat mumpuni dalam olah kanuragan. Namun akhirnya keperkasaan Kelaswara tak dapat ditandingi, dan Adaninggar terkena tusukan tombak tepat di lambungnya. Pada saat itu datanglah Jayengrana menubruk tubuh Adaninggar sebelum terjatuh. +Melihat Adaninggar ​terluka parah membuat ​Jayengrana ​marah pada Kelaswara. Tapi sebelum Jayengrana bertindak lebih jauh, Adaninggar mencegahnya ​walaupun dia sendiri ​dalam kondisi yang sekarat. ​Sebelum meninggal, Adaninggar meminta agar Jayengrana dapat memaafkan Kelaswara dan ia telah dengan ikhlas menerima jika Kelaswara menjadi istri Jayengrana.
- +
-Melihat Adaninggar ​bersimbah darah dalam pelukannya, marahlah ​Jayengrana pada Kelaswara. Tapi sebelum Jayengrana bertindak lebih jauh, Adaninggar ​telah mencegahnya ​meski dalam kondisi yang sekarat. ​Di dalam kondisi mendekati ajalnya, Adaninggar meminta agar Jayengrana dapat memaafkan Kelaswara dan bahwa ia telah dengan ikhlas menerima jika Kelaswara menjadi istri Jayengrana.+
  
 Sumber : Sumber :
Line 82: Line 80:
   * http://​wo-poetry3.blogspot.com/​2014/​06/​kabudayaan-jawa-tari-golek-menak.html   * http://​wo-poetry3.blogspot.com/​2014/​06/​kabudayaan-jawa-tari-golek-menak.html
   * http://​sosbud.kompasiana.com/​2013/​09/​30/​wayang-orang-golek-menak-karya-inspiratif-hb-ix-585218.html   * http://​sosbud.kompasiana.com/​2013/​09/​30/​wayang-orang-golek-menak-karya-inspiratif-hb-ix-585218.html
 +  * https://​menaksuryakirana14.wordpress.com/​category/​golek-menak-2/​
tari_golek_menak.1431872671.txt.gz · Last modified: 2015/05/17 21:24 by vivicf